3.1 Standar Pelayanan
Ante Natal Care (ANC)
Standar 1 :
Metode Asuahan,
Asuahan
kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan langkah :
Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan
dokumentasi.
Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan
data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis
berkisinambungan. Data yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 :
Identifikasi ibu hamil
Bidan memlakukan
kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan memotipasi ibu , suami dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 :
Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memeberi
sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah pembengkakan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan,
khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, (Penyakit Menular Seksual) /
infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi ,
nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan
oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan.
Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu megambil tindakan yang diperlikan
dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi
Abdomenal
Bidan melakukan
pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk
mencari kelainan, serta melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6 :
Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan
tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua khasus
anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 :
Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidana menemukan
secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda
serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
Standar 8 :
Pemeriksaan Persalinan
Bidan memberipat kepadakan saran
yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke tiga,
untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan
aman suasana yang menyengkan akan direncanakan dengan baik,
disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi
keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
3.2
Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan
antenatal sebauknya di lakukan 4 kali selama kehamilan (Saifuddin,2006) yaitu:
1. Satu kali trimester
pertama
2. Satu kali trimester kedua
3. Dua kali trimester ke tiga
3.2.1 Kriteria
Keteraturan ANC
a. Pemeriksaan
kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
Pemeriksaan
pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan
Periksa
ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan
Periksa
ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
Pemeriksa
ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
Periksa
khusus bila ada keluhan-keluhan
b. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu
hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali. Dan
minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua
kali pada trimester III, Namun jika terdapatt kelainana dalam kehamilannya,
maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing
sehingga dapat di simpulkan bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan
kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan
pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.
3.2.2 Dampak Ibu Hamil
Tidak ANC
1. Tidak terdeteksinya
kelainan-kelainan kehamilan
2. Meningkatkan angka
mortalitas dan mortabilitas ibu
3. Kelainan fisik yang terjadi pada saat
persalaman tidak dapat dideteksi secara dini
3.3 Penatalaksanaan Antenatal
Care
Pelayanan Ante
Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal
Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas
indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun
dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk
pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1. (Timbang)
berat badan
Ukuran berat badan
dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan
kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
2. Ukur
(tekanan) darah
Untuk mengetahui
setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta
gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3. Ukur
(tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal
secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta
bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pemberian
imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5. Untuk
mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal
Pemberian Imunisasi TT
Antigen
|
Interval
(selang waktu minimal)
|
Lama perlindungan
|
% Perlindungan
|
TT 1
|
Pada kunjungan antenatal pertama
|
-
|
-
|
TT 2
|
4 minggu setelah TT 1
|
3 tahun
|
80
|
TT 3
|
1-6 bulan setelah TT 2
|
5 tahun
|
95
|
TT 4
|
1 tahun setelah TT 3
|
10 tahun
|
95
|
TT 5
|
1 tahun setelah TT 4
|
25 tahun/ seumur
|
99
|
Keterangan :
apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang
dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian
(tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6. (Tes)
terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan
terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
7. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran
yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko
kehamilan. (Depkes RI, 2001:23)
3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)
1.
Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap
pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan
kehamilannya pada petugas kesehatan.
2.
Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap
kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan
dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan
tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini
disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan
protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.
3.
Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak
mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku
keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk
memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan
kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4.
Geografis
Letak geografis sangat menentukan terhadap
pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan
kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat
terpencil (Depkes RI, 2001:57).
5.
Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap
lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan
dirinya dan janin.
6.
Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat
diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya
melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi
tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media
elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan
antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal
care.
7.
Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang
berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang
berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan
ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain
suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan
pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami
istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami
menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar