Pages - Menu

Senin, 17 November 2014

. Kesimpulan (ANC)



PENUTUP


5.1. Kesimpulan
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak  ia merasa dirinya hamil  untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan  dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melaui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi. Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny "N" hamil 37 minggu Normal di RSK.Dr.RIVAl ABDULLAH Palembang Ruangan KIA maka dari hasil praktik pemeriksaan kehamilan dapat disimpulkan Ny."N" dalam keadaan  baik  dan  tidak  didapati  masalah  atau komplikasi  yang  menyertai kehamilannya.

5.2. Saran
1.  Bagi pihak RSKDr.RIVAJ ABDULLAH Palembang
o   Petugas kesehatan dapat mepertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori.
o  Diharapkan bagi pihak rumah sakit tetap mempertahankan kelengkapan semua fasilitas sarana  agar  asuhan  yang  diberikan  pada  ibu  hamil dapat  tercapai secara menyeluruh.
2. Bagi Institusi Pendidikan
o   Diharapkan bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada   mahasiswi   dalam   menjaJanj   praktik   klinik   kebidanan   temtama mengenai hal-hal  baru yang ditemui mahasiswa dilal1an praktik yang  belum didapatkan dipendidikan, sehingga kualitas pendidikan pun dapat ditingkatkan khususnya program studi DIII Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang.
3.  Bagi Mahasiswa
o   Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu yang hamil normal.

PEMBAHASAN (ANC)



PEMBAHASAN

Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan  bagi para ibu hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Pemer:iksaan kehamilan adalah serangkaian  pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai  kehamilan yang optimal.
Asuhan Antenatal Care meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkau infonnasi kesehatan  umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyakit kehamilan, menegakkan  secara  dini  komplikasi kehamilan  dan menetapkan  resiko kehamilan   (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah). (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan  Fisik  (Pemeriksaan  fisik  umum  terdiri  dari  :  Keadaan  Umum  : Compos mentis atau tampak sakit, penni.ksaan: Tekanan Darah, Nadi, Pemafasan, Suhu, dan berat  badan serta  hal lain  yang  perlu  dipandang,  Pemeriksaan  khusus obstetri  (  Inspeksi terdiri Tinggi Fundus Uteri, Keadaan dinding abdomen, Gerak janin yang tampak), palpasi Menumt leopold, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penujang.
Dari pengambilan data subjektif  yang dilakukan  tanggal 17 november  2011, pukul 10.00  WTB, didapatkan  basil  Ny  "N"  umur  20  tahun.  Ibu  datang  ke  RSK.Dr.RIVAI  ABDULLAH Palembang Ruangan KIA, mengaku hamil 9 bulan anak pertama dan gerakan anak masih dirasakan.
Pengambilan data objektif melalui pemeriksaan umum didapatkan hasil pada Ny "N" kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 Mmhg, RR : 20 x/m, nadi : 78 x/m, suhu : 36,0 °C, BB: 58 kg, TB : 157 em, dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai ekstrernitas bawah, secara kesulumhan, melalui palpasi, Pada Leopold I : TFU 2 jari dibawah PX (34 em) dibagian fund us ibu teraba bokongjanin, Leopold II : Teraba punggung janin di sisi kanan penlt ibu dan bagian terkecil janin di sisi kiri perut ibu, Leopold III : pada bagian bawah teraba kepala dan belum masuk PAP. Auskultasi: DJJ frekuensi 139 x/m dan teratur. Perkusi reflek patella kanan (+), kiri (+)  normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan diagnosa G 1 Po A0, Hamil37 minggu 6 hari, p1mggung kanan, Janin T1mggal Hidup,  Presentasi kepala. 
Di Rumab Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang di Ruangan KIA diberikan pelayanan berupa timbang Berat Badan, mengukur  Tekanan Darah, Tinggi Fundus Uteri dan pemberian   tablet  Fe.  Temu  Wicara  Berupa  anamnesa  dan  Test  PMS  (Penyakit   Menular Seksual) hanya dilakukan bila ada indikasi atau faktor penunjang lainnya.
Penata.Laksanaan yang  dilakukan  terhadap  Ny "N" di RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang sudah sesuai dengan teori dan evaluasi setelah dilakukan  penanganan  dan asuhan yang  tepat,  maka  ibu  merasa  tenang  dengan  kehamilannya   dan  akan  mengikuti anjuran kesehatan.

Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester




3.5  Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester I, II, III

3.6.1 Pada trimester I, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan sebelum
14mingguInformasi penting pada kunjungan ini adalah

1.Membangun hubungan saling percayaantara petugas kesehatandengan ibu hamil
2.Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi,penggunaan            praktik tradisional yang merugikan
4.Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapikomplikasi
5.Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahatdan sebagainya)

3.6.2 , disional yang merugikanPada trimester II, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan antaraminggu 14-28Informasi penting pada kunjungan ini adalah

1.Membangun hubungan saling percayaantara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2.Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi,penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4.Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapikomplikasi
5.Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahatdan sebagainya)

3.7 Kebutuhan Psikologis
1. Persiapan Saudara Kandung (Sibling)
                         Sibling rivalry adalah rasa persaingan di antara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan lain-lain). Untuk mencegah Sibling rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut.
a)                  Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibu).
b)                  Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.
            c)                  Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan.
            d)                 Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi.

2. Dukungan Keluarga
                  Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada suatu situasi yang ia sendri mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi lahir kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.

3. Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
                Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan keluarga juga sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan.

4. Persiapan Menjadi Orangtua
               Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua.
                 Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental,yang tak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya.

5. Dukungan dari Tenaga Kesehatan
                  Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali lagi jika bidan dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan ( Sulistyawati ari, 2009 )

3.8 Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Ibu

Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung.  Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi sebagai berikut:
Ø  Kalori. Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan melengkapi.
Ø  Asama Folat. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.
Ø  Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
Ø  Kalsium. Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa
Ø  Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Ø  Vitamin A. Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.
Ø  Zat Besi. Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
Ø  Vitamin C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.
Ø  Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan. Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya.
Namun  jika selama kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi.maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting.