Pages - Menu

Jumat, 07 Februari 2014

MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR



A.    MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara”. Media menurut Soeparno (1998:1) adalah “suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan”. Sedangkan media pembelajaran menurut Sadiman (2005:7) adalah “segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke  penerima  sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat, serta perhatian siswa agar proses belajar terjadi”. Dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan pembelajaran.
Fungsi dan manfaat media dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
1.      Sebagai penyaji stimulus/informasi yang berguna untuk meningkatkan keserasian penerimaan informasi.
2.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalitis
3.      Untuk mengatasi keterbatasan ruang,waktu, dan daya indera
4.      Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak
5.      Memperlihatkan gerakan-gerakan yang cepat atau lambat
6.      Membantu pemahaman siswa
7.      Membantu guru mengajar
8.      Membawa dunia ke dalam kelas
9.      Melatih keterampilan siswa
10.  Memperkenalkan suatu proses
11.  Belajar inovatif
12.  Mengenal teknologi pendidikan
13.  Meningkatkan motivasi belajar siswa
Ada beberapa macam media yang sering digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Hastuti (1997:177) media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu media visual yang tidak diproyeksikan, dan media visual yang diproyeksikan. media visual yang tidak diproyeksikan adalah (1) gambar diam, misalkan lukisan, foto, gambar dari majalah, (2) gambar seri, (3) wall chart, berupa gambar denah atau bagan yang biasanya digantungkan di dinding, (4) flash chart, berisi kata-kata dan gambar untuk mengembangkan kosakata. Sedangkan yang termasuk media visual yang diproyeksikan yaitu media menggunakan alat proyeksi sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar.
Kriteria pemilihan media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
1.      Kesesuaian dengan  tujuan
2.      Kesesuaian dengan materi
3.      Kesesuaian dengan karakteristik siswa
4.      Kesesuaian  dengan teori
5.      Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
6.      Kesesuaian dengan kondisi lingkungan,fasilitas dan waktu yang tersedia
Sedangkan kriteria pemilihan media pembelajaran secara khusus menurut Erickson dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION yaitu akronim dari Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty. Pembahasannya sebagai berikut:
1.      Acces (Akses)
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Dalam hal ini media harus merupakan bagian dalam interaksi dan aktivitas siswa, bukan hanya guru yang menggunakan media tersebut.
2.      Cost (Biaya)
Biaya juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan. Karena pada umumnya media canggih biasanya cenderung mahal. Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek kebermanfaatkannya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun. Media efektif tidak selalu mahal, jika guru kreatif dan menguasai betul materi pelajaran maka akan memanfaatkan objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah.
3.      Technology (Teknologi)
Perlu diperhatikannya teknologi yang tersedia dan mudah digunakan di sekolah tersebut.
4.      Interactivity (Interaktivitas)
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Jadikan media sebagai alat bantu siswa dalam beraktivitas misalnya puzzle untuk anak SD, siswa dapat menggunakannya sendiri.
5.      Organization (Organisasi)
Adanya pertimbangan dukungan dari berbagai pihak (organisasi) misalnya dari yayasan atau pimpinan sekolah.      
6.      Novelty (Kebaruan)
Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan menarik bagi siswa.

B.     PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya menyangkut manusia, peristiwa atau benda. Menurut Sudjana dan Rivai (2003:68) media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar.
Semua gambar mempunyai arti dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat digunakan sebagai media pendidikan, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar yang efektif. Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil dari perasaan dan pikiran.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gambar adalah pengantar pesan antara pengirim dan penerima pesan yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil dari perasaan dan pikiran.
Sebagai media pembelajaran, foto haruslah dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian foto bisa memenuhi fungsinya untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa, mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan membantu siswa menafsirkan serta mengingat isi pelajaran yang berkenaan dengan foto tersebut (Arsyad, 2004:127).
Ada beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan foto untuk tujuan pengajaran, yaitu untuk mendukung tercapainya tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan ukuran yang memadai, validitas dan menarik. Foto benar-benar melukiskan konsep atau pesan isi pelajaran yang akan disampaikan, sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan pengajaran. Sudjana dan Rivai (2003) berpendapat bahwa foto disesuaikan dengan tingkat usia siswa, sederhana atau tidak rumit, sehingga siswa tidak salah menafsirkan pesan dalam foto itu.
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pengajaran yang mampu mempengaruhi keadaan, iklim kelas dan lingkungan belajar yang efektif. Pemakaian media gambar dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan, dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar bahkan membawa pengaruh psikologis bagi siswa. Media gambar juga dapat membangkitkan gairah belajar karena gambar memberi ruang untuk siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. Dengan demikian media gambar dalam pembelajaran dapat ditujukan untuk membantu memotivasi belajar siswa dan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan. Dalam meningkatkan keterampilan berbahasa, media gambar sebagai landasan untuk merangsang siswa mau berbicara, menulis dan berkarya. 
Secara umum menurut Basuki dan Farida (2001: 42) yaitu:
1.      Mengembangkan kemampuan visual
2.      Mengembangkan imajinasi anak
3.      Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas
4.      Meningkatkan kreativitas anak
Menurut Hastuti (1997:179), gambar memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Cocok dengan tingkat umur dan kemampuan anak
2.      Bersahaja dalam artian tidak terlalu komplek, sehingga anak mendapat gambaran yang cocok
3.      Realistis maksudnya seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambar
4.      Gambar dapat diperlakukan dengan tangan, artinya gambar sebagai media pembelajaran harus dapat diraba dan dipegang oleh anak
Menurut Rahadi (2003:27) bahwa media gambar atau foto memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1.      Kelebihan gambar
a.       Sifatnya konkret
b.      Dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indera
c.       Harganya relatif murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam pembelajaran di kelas
2.      Kekurangan gambar
a.       Hanya menekankan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelomok siswa
b.      Jika gambar terlalu komplek, kurang efektif untuk pembelajaran tertentu.
Agar dapat lebih bermanfaat dalam pembelajaran, maka gambar atau foto hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Otentik, artinya dapat menggambarkan objek/ peristiwa seperti jika siswa melihatnya secara langsung.
2.      Sederhana, harus menunjukkan dengan jelas bagian- bagian dari gambar atau foto tersebut.
3.      Ukurannya proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran benda sesungguhnya. Caranya antara lain dengan menjajarkan gambar/ foto dengan benda lain yang sesungguhnya.
4.      Memadukan antar keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Rahadi, 2003: 27-28) 
Media gambar/foto merupakan media yang berbasis visual. Visualisasi pesan, informasi atau konsep yang ingin disampaikan siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti gambar, foto, ilustrasi, sketsa/gambar grafis, grafik, bagan, chart dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.
Dalam perancangan media pembelajaran menggunakan media gambar/foto seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip penggunaan media gambar/foto. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut      :
a.      Kesedehanaan
Kesederhanaan mengacu kepada  jumlah elemen yang terkandung didalam media visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit, memudahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan media visual tersebut.
b.      Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen media visual yang ketika di amati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga media visual itu merupakan suatu bentuk yang menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
c.       Penekanan
Konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang menjadi pusat perhatian siswa.
d.      Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih, sebaiknya memberikan persepsi keseimbangan, meskipun tidak seluruhnya simetris.
Salah satu jenis media pembelajaran yang digunakan untuk memperjelas pesan, untuk keterbatasan ruang karena objek terlalu besar, kejadian di masa lalu atau jauh, sering digunakan gambar. Gambar juga mudah diperoleh, melalui media gambar siswa dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk lebih realistis. Edgar Dale (dalam Hastuti (1997:177) mengatakan bahwa gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf  belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkret.
Gambar/foto yang baik dan dapat digunakan sebagai media belajar menurut Angkono dan Kosasih (2007:28) adalah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Gambar yang bagus, menarik, jelas dan mudah dimengerti.
2.      Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk hal yang sedang dipelajari.
3.      Dapat menyampaikan pesan dan ide tertentu.
4.      Memberikan kesan yang kuat dan menarik perhatian kesederhanaan, yaitu sederhana dalam warna tetapi memilki kesan tertentu.
5.      Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkap tentang objek-objek dalam gambar.
6.      Berani dan dinamis, pembuatan gambar hendaknya menunjukkan gerak atau perbuatan.
7.      Gambar disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan sesuai dengan kecerdasan seseorang yang melihatnya.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru bahasa dan sastra Indonesia khususnya di Sekolah Dasar adalah penguasaan materi pengajaran dan teknik penyampaian materi pelajaran, melalui media pembelajaran yang tepat dan relevan, agar materi pelajaran dapat disampaikan dengan baik, sehingga siswa pun dapat menerima pelajaran dengan baik pula.
Media yang dapt digunakan dalam pembelajaran cukup banyak dan beragam. Masing-masing media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan penggunaan media pembelajaran yang tepat dan relevan pada suatu kondisi tertentu meliputi keadaan siswa dan materi yang akan disampaikan, sangat diperlukan agar suasan pembelajaran dapat dapat dilaksanakan dengan menarik dan menimbulkan garah belajar yang tinggi pada siswa, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula.
Menurut Hastuti (1997:179), sebelum menggunakan gambar sebagai media pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa hal seperti   :
1.      Pengetahuan apa yang akan diperhatikan kepada anak melalui gambar itu?
2.      Salah pengertian yang mana yang dapat dicerminkan oleh gambar itu?
3.      Persoalan apa yang hendak dijawab melalui gambar itu?
4.      Kegiatan kreatif mana yang hendak dibina oleh gambar itu?
5.      Reaksi emosional apa yang hendak ditimbulkan oleh gambar itu?
6.      Apakah gambar itu mebawa anak ke penyelidikan lebih lanjut?
7.      Apakah sekiranya ada media lain yang kiranya lebih tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
Hastuti (1997:181), menambahkan bahwa dalam menunjukan gambar tunjukanlah hal yang perlu diperhatikan anak seperti     :
1.      Apa yang harus dicapai oleh anak dalam gambar itu?
2.      Anak harus mengerti bagaimana cara mempelajari gambar?
3.      Bagaimana anak menilai gambar?
4.      Bagaimana anak memberikan kritik terhadap gambar?
5.      Bagaiman hunugan gambar tersebut dengan bahan pelajaran lain?
Media gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang dianggap dapat memberikan kemudahan dalam pembelajaran menulis dan berbicara, khususnya di Sekolah Dasar. Media gambar merupakan alat bantu pembelajaran yang dipakai dalam rangka mengefektifkan interaksi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan bantuan gambar siswa akan mendapat kerangka berpikir untuk menulis dan berbicara. Bahan pelajaran pun akan lebih mudah di pelajari dan dipahami siswa.
Menurut Rahadi (2003:15) manfaat media pembelajaran termasuk gambar/foto secara khusus sebagai berikut:
1.      Penyampaian materi pembelajran dapat diseragamkan.
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.      Proses pembeljaran menjadi lebih interaktif
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7.      Media dapat menumbuhan sikap positif siswaterhadap materi dan proses belajar.
8.      Merubah peran guru ke arah lebih positif dan produktif
Berikut ini beberapa contoh pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan gambar sebagai media pembelajarannya. Gambar dapat berupa foto yang diambil dari koran atau ilustrasi yang diambil dari buku cerita. Begitu juga bentuknya bisa gambar berseri dapat juga gambar tunggal. Misal contohnya yaitu dengan menggunakan flashcard dan gambar tokoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

1.      FLASH CARD
Flash card adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar/ foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambar-gambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya. Flashcard cocok untuk kelompok kecil siswa tidak lebih dari 30 orang siswa.
Ø  Peralatan yang dibutuhkan
1.      Duplek atau kertas tebal, kardus, digunakan sebagai alas untuk menempelkan kartu.
2.      Kertas biasa atau kertas lipat untuk membuat objek
3.      Gunting
4.      Lem ketas
5.      Pensil atau spidol
6.      Penggaris
7.      Gambar dari koran atau buku cerita yang sudah ada

Ø  Cara pembuatan
1.      Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau kardus untuk menempelkan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.      Kertas tersebut diberi tanda dengan spidol atau pensil menggunakan penggaris
3.      Potong-potong kertas tersebut kemudian buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan
4.      Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar, apabila sudah selesai ditempelkan pada alas tersebut dengan menggunakan lem
5.      Jika menggunakan gambar yang sudah ada, maka tinggal dipotong sesuai ukuran lalu tempelkan dengan lem  dan pada bagian akhir beri tulisan sesuai dengan objek yang ada
Ø  Cara menggunakan
·         Kartu yang sudah disusun di pegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa
·         Cabut satu persatu kartu tersebut setelah guru selesai menerangkan
·         Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan kepada siswa yang duduk di dekat guru, minta siswa untuk mengamati kartu tersebut.
·         Jika disajikan dengan cara permainan, letakkan kartu-kartu tersebut dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan perintah, misalnya cari gambar banjir, maka siswa berlari menghampiri kotak untuk mengambil kartu yang bergambar banjir dan bertuliskan “banjir.  
Contoh flashcard
Contoh Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Flash Card
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan      : Sekolah Dasar
Materi Pokok              : Gambar Peristiwa
Kelas/ Semester           : V/ 2
Waktu                         : 2x40 menit

I.          Standar Kompetensi
·         Siswa mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan melalui menanggapi suatu persoalan atau peristiwa yang terjadi di sekitar
·         Siswa mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui menyusun karangan
·         Siswa mampu memahami ragam atau teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk mendapatkan informasi tertentu melalui membaca ekstensif dan intensif

II.            Indikator
·         Memahami masalah atau peristiwa yang terjadi dalam gambar
·         Menjelaskan masalah/ peristiwa yang terjadi dalam gambar secara efektif dan runtut
·         Memberikan komentar disertai saran terhadap peristiwa tersebut
·         Mencatat pokok-pokok persoalan yang dikemukakan teman
·         Menyusun percakapan dan bahan yang telah didiskusikan
·         Membacakan percakapan dengan lafal dan intonasi yang tepat

III.            Kegiatan Belajar Mengajar
1.      Kegiatan Awal (5 menit)
·         Guru memberikan pengantar singkat tentang pembelajaran yang akan dilakukan hari ini
·         Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
·         Guru meminta siswa untuk menyiapkan gambar peristiwa yang sudah dibawa dari rumah
2.      Kegiatan Inti (70 menit)
·         Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing
·         Siswa mengamati gambar yang mereka bawa
·         Siswa menjelaskan masalah atau peristiwa yang terjadi dalam gambar secara efektif dan runtut
·         Siswa mencatat pokok-pokok persoalan yang telah didiskusikan sebagai bahan untuk menyusun percakapan
·         Siswa menyusun percakapan dari gambar peristiwa yang telah didiskusikan
·         Siswa membacakan percakapan yang telah disusun dengan lafal dan intonasi yang tepat
3.      Kegiatan Akhir
·         Guru mereflesikan hasil pembelajaran hari itu
·         Guru melakukan evaluasi

IV.            Evaluasi
·         Prosedur Evaluasi     : Produk dan Tes Lisan
·         Jenis Evaluasi            : Kelompok
·         Tagihan                     : Teks Percakapan
·         Alat Evaluasi                        : Format Observasi







Contoh gambar yang digunakan untuk membuat flashcard mengenai peristiwa.
   


2.      GAMBAR DIAM (Foto Tokoh untuk Pembelajaran Berbicara)
Gambar diam berupa gambar ataupun sejenisnya yang diperoleh dengan cara menggambar sendiri atau dengan cara memanfaatkan gambar yang sudah ada/ gambar hasil cetak. Bentuk dan ukuran disesuaikan sendiri oleh guru.
Apabila menggambar sendiri,
1.      Peralatan yang dibutuhkan:
a.       Pensil
b.      Kertas
c.       Penghapus
d.      Pewarna (pensil warna, spidol)
2.      Cara pembuatan
a.       Buat sketsa gambar yang berhubungan dengan pembelajaran
b.      Beri warna yang sesuai, maka gambar sudah bisa digunakan untuk media pembelajaran
Sedangkan apabila memanfaatkan gambar yang sudah ada/ gambar hasil cetak maka tinggal mencari gambar dari koran atau internet yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Langkah Pembelajaran:
1.      Guru menyediakan beberapa foto diri orang terkenal di atas meja guru
2.      Setiap anak diberi kesempatan untuk melihat salah satu foto tersebut
3.      Anak disuruh mengingat kembali foto yang tadi dilihatnya, sambil membayangkan dia sebagai orang yang ada di foto tersebut
4.      Tulis ciri-ciri orang yang ada di foto agar tidak lupa
5.      Setelah itu berpasangan dengan teman sebangku saling mewawancarai
6.      Jika sudah mewawancarai teman bergantian temannya yang mewawancarai
7.      Kalau sudah selesai perlihatkan foto asli yang ada di meja guru

Gambar yang digunakan misalnya foto Moh Hatta dan Ir. Soekarno
 


DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Asep Herry dkk. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.
Ian. 2010. Fungsi dan Nilai Media Gambar. [Online]. Tersedia: http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/fungsi-dan-nilai-media-gambar/ [14 November 2013] 
Resmini, Novi dan Juanda, Dadan. 2007. Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia di Kelas Tinggi.Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar