Pages - Menu

Selasa, 28 Oktober 2014

Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)




3.1 Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Standar 1 : Metode Asuahan,
         Asuahan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan langkah : Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan dokumentasi.
Standar 2: Pengkajian
         Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis berkisinambungan. Data yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
       Bidan memlakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotipasi ibu , suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
       Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu megambil tindakan yang diperlikan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
        Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
       Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua khasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
       Bidana menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan  yang tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Pemeriksaan Persalinan
     Bidan memberipat kepadakan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman  suasana yang menyengkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

3.2  Kunjungan Antenatal Care
      Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 4 kali selama kehamilan (Saifuddin,2006) yaitu:
1.      Satu kali trimester pertama
2.      Satu kali trimester kedua
3.      Dua kali trimester ke tiga
3.2.1 Kriteria Keteraturan ANC
a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
     Pemeriksaan pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan
     Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan
     Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
     Pemeriksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
     Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

b. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III, Namun jika terdapatt kelainana dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing sehingga dapat di simpulkan bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.
3.2.2 Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
1. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
2. Meningkatkan angka mortalitas dan mortabilitas ibu
3. Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalaman tidak dapat dideteksi secara dini

3.3 Penatalaksanaan Antenatal Care
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1.    (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

2.    Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

3.    Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4.    Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.



5.    Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1  Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen
Interval
(selang waktu minimal)
Lama perlindungan
% Perlindungan
TT 1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT 2
4 minggu setelah TT 1
3 tahun
80
TT 3
1-6 bulan setelah TT 2
5 tahun
95
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
95
TT 5
1 tahun setelah TT 4
25 tahun/ seumur
99

Keterangan :   apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan

6.    (Tes)  terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.

7.    (Temu)  wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI, 2001:23)

3.4  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

1.        Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.

2.        Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.

3.        Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.

4.        Geografis
Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).

5.        Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.

6.        Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.

7.        Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).

3.5  Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil
3.5.1 Pemeriksaan Kehamilan
Umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan :
1.Mulai hamil sampai umur kehamilan 28 minggu, periksa sebulan sekali
2.Umur kehamilan 28-36 minggu periksa 2 minggu sekal
3.Umur kehamillan > 36 minggu periksa 1 minggu sekali

3.5.2 DietWanita hamil harus terpenuhi kebutuhan kalorinya karena berguna untuk
1.Pertumbuhan janin
2.Kesehatan ibu
3.Mencegah terjadinya anemia, abortus, partus prematurus, inertia uteri,perdarahan postpartum, dan sepsis puerpuralisPada anak aterm memerlukan 400 gram protein, 220 gram lemak, 80 gramkarbohidrat dan 40 mg mineral. Uterus dan plasenta membutuhkanmasing-masing 500 gram dan 40 gram.

3.5.3 Hygiene
1.Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit dankebersihan daerah genetalia
2.Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat padadaerah perut
3.Memakai sepatudengan tumit yang tidak tinggi.
3.5.4 Istirahat
1.Sekurang-kurangnya istirahat kurang lebih 8 jam
2.Menghindari pekerjaan yang terlalu berat

3.5.5 Obat-obatan
1.Obat-obatan dari bidan atau dokter harus diminum secara rutin danteratur
2.Hindari penggunaan obat-obatan yang bisa membahayakan kehamilan

3.5.6 Perawatan Payudara
1.Payudara merupakan sumber ASI yang akan menjadi makanan utamabagi bayi. Oleh karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat
2.Dua bulan terakhir kehamilan dilakukan massage, colostrumdikeluarkan untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah,maka putting susu dan areola mammae dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun. Bila putting susu masuk ke dalammaka harus diperbaiki dengan jalan menarik dan memutar keluar

3.5.7 Koitus
Koitus tidak dihalangi bila ada sejarah:
1.Sering abortus atau prematur
2.Pada minggu terakhir kehamilan koitus harus berhati-hati
3.Orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus, partusprematuru





3.6  Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester I, II, III

3.6.1 Pada trimester I, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan sebelum
14mingguInformasi penting pada kunjungan ini adalah

1.Membangun hubungan saling percayaantara petugas kesehatandengan ibu hamil
2.Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi,penggunaan            praktik tradisional yang merugikan
4.Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapikomplikasi
5.Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahatdan sebagainya)

3.6.2 , disional yang merugikanPada trimester II, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan antaraminggu 14-28Informasi penting pada kunjungan ini adalah

1.Membangun hubungan saling percayaantara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2.Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi,penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4.Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapikomplikasi
5.Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahatdan sebagainya)

3.7 Kebutuhan Psikologis
1. Persiapan Saudara Kandung (Sibling)
                         Sibling rivalry adalah rasa persaingan di antara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan lain-lain). Untuk mencegah Sibling rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut.
a)                  Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibu).
b)                  Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.
            c)                  Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan.
            d)                 Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi.

2. Dukungan Keluarga
                  Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada suatu situasi yang ia sendri mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak disayang setelah bayi lahir kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.

3. Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
                Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan keluarga juga sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan.

4. Persiapan Menjadi Orangtua
               Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua.
                 Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental,yang tak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya.

5. Dukungan dari Tenaga Kesehatan
                  Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali lagi jika bidan dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan ( Sulistyawati ari, 2009 )

3.8 Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Ibu

Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung.  Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi sebagai berikut:
Ø  Kalori. Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan melengkapi.
Ø  Asama Folat. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.
Ø  Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
Ø  Kalsium. Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa
Ø  Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Ø  Vitamin A. Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.
Ø  Zat Besi. Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
Ø  Vitamin C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.
Ø  Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan. Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya.
Namun  jika selama kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi.maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting.










BAB IV
PEMBAHASAN

Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan  bagi para ibu hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Pemer:iksaan kehamilan adalah serangkaian  pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai  kehamilan yang optimal.
Asuhan Antenatal Care meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkau infonnasi kesehatan  umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyakit kehamilan, menegakkan  secara  dini  komplikasi kehamilan  dan menetapkan  resiko kehamilan   (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah). (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan  Fisik  (Pemeriksaan  fisik  umum  terdiri  dari  :  Keadaan  Umum  : Compos mentis atau tampak sakit, penni.ksaan: Tekanan Darah, Nadi, Pemafasan, Suhu, dan berat  badan serta  hal lain  yang  perlu  dipandang,  Pemeriksaan  khusus obstetri  (  Inspeksi terdiri Tinggi Fundus Uteri, Keadaan dinding abdomen, Gerak janin yang tampak), palpasi Menumt leopold, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penujang.
Dari pengambilan data subjektif  yang dilakukan  tanggal 17 november  2011, pukul 10.00  WTB, didapatkan  basil  Ny  "N"  umur  20  tahun.  Ibu  datang  ke  RSK.Dr.RIVAI  ABDULLAH Palembang Ruangan KIA, mengaku hamil 9 bulan anak pertama dan gerakan anak masih dirasakan.
Pengambilan data objektif melalui pemeriksaan umum didapatkan hasil pada Ny "N" kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 Mmhg, RR : 20 x/m, nadi : 78 x/m, suhu : 36,0 °C, BB: 58 kg, TB : 157 em, dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai ekstrernitas bawah, secara kesulumhan, melalui palpasi, Pada Leopold I : TFU 2 jari dibawah PX (34 em) dibagian fund us ibu teraba bokongjanin, Leopold II : Teraba punggung janin di sisi kanan penlt ibu dan bagian terkecil janin di sisi kiri perut ibu, Leopold III : pada bagian bawah teraba kepala dan belum masuk PAP. Auskultasi: DJJ frekuensi 139 x/m dan teratur. Perkusi reflek patella kanan (+), kiri (+)  normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan diagnosa G 1 Po A0, Hamil37 minggu 6 hari, p1mggung kanan, Janin T1mggal Hidup,  Presentasi kepala. 
Di Rumab Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang di Ruangan KIA diberikan pelayanan berupa timbang Berat Badan, mengukur  Tekanan Darah, Tinggi Fundus Uteri dan pemberian   tablet  Fe.  Temu  Wicara  Berupa  anamnesa  dan  Test  PMS  (Penyakit   Menular Seksual) hanya dilakukan bila ada indikasi atau faktor penunjang lainnya.
Penata.Laksanaan yang  dilakukan  terhadap  Ny "N" di RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang sudah sesuai dengan teori dan evaluasi setelah dilakukan  penanganan  dan asuhan yang  tepat,  maka  ibu  merasa  tenang  dengan  kehamilannya   dan  akan  mengikuti anjuran kesehatan.





















BAB V
PENUTUP


5.1. Kesimpulan
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak  ia merasa dirinya hamil  untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan  dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melaui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi. Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny "N" hamil 37 minggu Normal di RSK.Dr.RIVAl ABDULLAH Palembang Ruangan KIA maka dari hasil praktik pemeriksaan kehamilan dapat disimpulkan Ny."N" dalam keadaan  baik  dan  tidak  didapati  masalah  atau komplikasi  yang  menyertai kehamilannya.

5.2. Saran
1.  Bagi pihak RSKDr.RIVAJ ABDULLAH Palembang
o   Petugas kesehatan dapat mepertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori.
o  Diharapkan bagi pihak rumah sakit tetap mempertahankan kelengkapan semua fasilitas sarana  agar  asuhan  yang  diberikan  pada  ibu  hamil dapat  tercapai secara menyeluruh.
2. Bagi Institusi Pendidikan
o   Diharapkan bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada   mahasiswi   dalam   menjaJanj   praktik   klinik   kebidanan   temtama mengenai hal-hal  baru yang ditemui mahasiswa dilal1an praktik yang  belum didapatkan dipendidikan, sehingga kualitas pendidikan pun dapat ditingkatkan khususnya program studi DIII Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang.
3.  Bagi Mahasiswa
o   Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu yang hamil normal.

DAFTAR PUSTAKA


1.   DepKes RL 2004. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta  : Departemen Kesehatan.

2.   Hidayat,  A.Aziz  Alimul.  2008.  Keterampilan Dasar  Praktik  Klinik untuk

      Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika.

3.  Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat  Obstetri-Ginekologi dan Obstetri

    Gine-Kologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC.

4.  Mochtar, Rustam. 1998.  Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi,  obstetri patologi.

     Jakarta  : EGC

5.  JNPKKR-POGI-JHPIEGO.  2002.   Buku  Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

     Matemal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan  Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

6.  Saifuddin,  A bdul  Bahri.  2002.  Buku  Acuan  Nasumal Pelayanan Kesehatan

     Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawibardjo

7.  PUSDIKNAK.ES. 2003. Konsep Asulum. Kebidanan. WHO: JHPIEGO.

8.  Prawirohadjo, Sarwono. 2006. ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar