Pages - Menu

Kamis, 09 Oktober 2014

CONTOH MAKALAH BIMBINGAN KONSELING



BAB 1
PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan minat, dan isu – isu yang berkaitan dengan tahapa dan tugas perkembangan anak yang merupakan bagian yang integral dari keseluruhan program pendidikan.
Teori piaget mengklasifikasikan bahwa anak usia 7-11 tahun masuk kedalam kelompok operasional kongkrit artinya cara berpikir anak sudah mampu berpikir secara logis. Anak mulai berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah yang konkrit.
Seperti yang telah diketahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik pribadi atau perilaku yang berbeda dengan siswa lainnya. Dengan adanya perbedaan ini maka masalah yang dimiliki setiap siswa pun berbeda juga. Ada yang hanya memiiki masalah kesulitan belajar atau hanya masalah dalam berperilaku saja. Ada yang memiliki kedua masalah tersebut. Dan ada juga yang memiliki masalah yang lain. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari keluarga, lingkungan maupun dari diri sendiri. Keragaman perilaku ini mengandung implikasi akan perlunya data dan pemahaman yang memadai terhadap setiap siswa.
1
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami siswa secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang pribadinya. Dalam hai ini, guru dituntut untuk mengetahui asal usul dan kepribadian setiap siswa agar guru dapat memperoleh cara untuk menghadapi siswa yang bermasalah. Maka dari itu perlu adanya pengumpulan data terhadap siswa. Dengan data yang lengkap, guru akan dapat memberikan layanan bimbingan kepada siswa secara tepat atau terarah.
B.       Tujuan Observasi
1.       Untuk  mengetahui program bimbingan konseling yang ada di lapangan.
2.        Untuk  mengetahui masalah belajar anak usia SD.
3.        Untuk  mengetahui faktor penyebab siswa SD mengalami masalah belajar.
4.        Untuk mengetahui usaha guru dalam mengatasi masalah belajar siswa SD.
C.      Manfaat Observasi
Laporan observasi ini bermanfaat yaitu :
1.      Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari,
mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh anak SD.
2.      Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk lebih mengenal calon anak didiknya dalam berbagai aspek yang ada dalam diri mereka dan masalah yang mereka hadapi, khususnya anak yang melakukan penyimpangan perilaku.
3.      Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
4.      Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa.


BAB II
PEMBAHASAN



A.  Identitas Sekolah
1.    Nama Sekolah                        :  SDN Sukarindik 1
2.    NPSN / NSS                           :  20224673/ 101026875015
3.    Status                                      :  Negeri
4.    Terakreditasi                           :  B
5.    Tahun Didirikan                     : Tahun 1953/1954
6.    Alamat Sekolah                      :  Jln. Sukarindik, RT/RW 02/01, Ds. Sukarindik, Kec. Bungursari, Kota. Tasikmalaya.
Melalui pembelajaran yang berorientasi pada “ Iman dan Taqwa “ menghasilkan lulusan sisiwa yang giat (3B) Belajar, Berlatih dan Beramal.
 
7.    Visi                                            :

1.      Mengembangkan pendidikan akhlak mulia.
2.      Pengadaan sarana ibadah di sekolah.
 
8.    Misi                                            :
3.      Peningkatan mutu lulusan melelui peningkatan sarana belajar.
4.      Melaksanakan kegiatan ekstrakuriikuler
5.      Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan.
6.      Meningkatan suasana kekeluargaan yang harmonis.
7.      Meningkatkan hubunghan dengan orang tua murid.


B.  Identitas Anak Berperilaku Bermasalah
Nama                                        : Galih Permana Putra
Nomor Induk                            : 091001014
TTL                                           : Taikmalaya, 14 Juni 2003
Jenis Kelamin                           : Laki – laki
Agama                                      : Islam
Alamat                                      : Sukarindik II
Usia                                          : 10  tahun
Banyak saudara kandung         : 2
Bahasa sehari-hari                     : Sunda
Agama                                      : Islam
Keadaan sosial ekonomi           : Kurang
Situasi belajar di rumah            : Kurang
Keadaan Fisik Murid             
a.    Berat badan                         : 25 kg
b.    Tinggi badan                        : 132 cm
c.    Golongan darah                   : -
d.   Cacat tubuh                         : -
e.    Penyakit yang dialami         : -
f.     Warna kulit                          : Sawo matang
g.    Bentuk muka                       : Oval

C.    Jenis Masalah yang Dihadapi/dialami
1.      Identifikasi Masalah
Galih adalah anak dari ibu Imat, Galih merupakan siswa kelas V SDN Sukarindik 1, Ia merupakan salahsatu anak yang bermasalah di kelasnya yaitu malas dan kurang motivasi untuk belajar. Selain itu Galih merupakan anak yang pendiam di kelasnya, baju seragam yang dipakai sehari-harinya juga sangat tidak terurus dan dekil. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan terhadap wali kelasnya Ibu Ai Neni. Berdasarkan gejala yang nampak dalam diri Galihnatau jenis masalah yang dihadapi Galih yaitu kurangnya motivasi dan perhatian dari keluarga / oarng tua, karena dalam pengamatan juga terbukti Galih adalah seorang siswa yang malasdalam belajar, maka dari hal tersebut dapat diperkirakan bahwa Galih sedang mengalami masalah yaitu kurangnya motivasi untuk belajar.
2.      Diagnosa
Pada kasus Galih didapat informasi dari wali kelasnyadan guru-guru lain bahwa benar galih merupakan anak yang malas belajar, dari informasi yang didapat pula kemudian dianalisis dan dikaitkan dengan gejala yang nampak pada diri Galih.
Dari informasi yang didapat dari wali kelasnya, Galih  merupakan anak yang berasal dari keluarga broken home, dia tinggal bersama seorang ibu, kakak dan adiknya. Selain itu juga kondisi ekonomi keluarganya rendah sehingga yang menyebabkan ibu Galih bekerja sehingga kurang memperhatikan anaknya Galih, kemudian yang menyebabkan Galih malas juga karna faktor kemampuan Galih yang sangat minim dan minat dalam belajar tidak ada. Ini semua yang menyebabkan Galih malas dan kurang motivasi belajar di kelas.
3.      Prognosa
Dari kasus tersebut maka Galih sedang mengalami masalah yaitu kurang motivasi untuk belajar karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Dari rumusan , jenis dan bentuk masalah yang sedang dihadapi galih, maka dibuat alternatif yaitu berupa tindakan bantuan seperti diberikannya motivasi yang cukup dan juga kasih sayang kepada Galih baik orang tua, guru, teman dan orang-orang yang ada disekitarnya. Terutama yang paling perpengaruh disini perhatian dari pihak orang tua sangat diperlukan.
4.      Terapi
Pada kasus Galih dengan kurangnya motivasi untuk belajar telah direncanakan untuk memberikan bantuan secara berlanjut dan individual. Pada tahap pertama diadakannya pendekatan secara pribadi terhadap Galih, yaitu dengan menanyakan terlebih dahulu seperti keadaan orang tuanya di rumah, tinggal bersama siapa, dan lain-lain, merangkul dan mengajak serta diberikan perhatian bahkan kasih sayang yang lebih kepada Galih sehingga anak terbuka dan menceritakan semua masalah yang sedang dihadapainya. Kemudian pemberian terapi ini tidak hanya dilakukan sekali bahkan harus beberapa kali dan terus berkelanjutan sampai anak keluar dari masalah tersebut.
5.      Tindak Lanjut
Demi kelancaran penangan masalah, maka perlu adanya tindak lanjut terhadap Galih agar tidak kembali kepada masalah tersebut yaitu :
a.       Guru harus berkomunikasi  dengan orang tua dan bekerjasama untuk melihat perkembangan Galih selanjutnya.
b.      Orang tua harus lebih memperhatikan Galih demi supaya tidak lagi malas dan adanya motivasi dalam belajar.
c.       Diberi motivasi-motivasi supaya Galih bisa terbuka terhadap orang lain.
D.    Faktor Penyebab
Perilaku bermasalah yang dilakukan oleh Galih tidak semata-mata terjadi begitu saja dengan sendirinya, ada faktor-faktor yang melatar belakanginya, yaitu :
1.    Faktor dalam diri Galih (internal) :
a.       Minimnya kemampuan yang dimiliki.
b.      Minat untuk belajar tidak ada.
c.       Kurang rajin dan giat dalam belajar.
d.      Lemahnya kemampuan untuk terbuka dan berinteraksi dengan orang lain.
e.       Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
2.    Faktor dari luar diri Galih (eksternal) :
a.    Faktor Keluarga
1)      Keluarga Galih merupakan keluarga yang pernah mengalami perceraian, sehingga menimbulkan perkembangan psikisnya menjadi terganggu. Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelasnya, beliau menyatakan bahwa Galih merupakan anak dari keluarga broken home di tinggal oleh ayahnya, Galih tinggal bersama seorang ibu, kakak dan satu orang adiknya di rumah.
Ibu Galih seorang buruh, yang setiap harinya jarang di rumah, karena berangkat pagi pulang sore, kakaknya juga jarang d rumah karena ikut suaminya, sedangkan adiknya perempuan masih kecil ia baru duduk di kelas 1 Sekolah Dasar. Sehingga Galih merupakan anak yang tidak keurus dan kurang perhatian dari orang tuanya.
2)      Keadaan ekonomi keluarga yang kurang baik menjadi salah satu penyebab Galih berperilaku bermasalah di sekolah. Menurut pengakuan Galih ia tidak tahu keberadaan ayahnya dan ia tidak tinggal dengan ayahnya, sedangkan ibunya Galih adalah seorang buruh harian. Dapat terjadi beberapa kemungkinan, bisa jadi karena penghasilan dari ibu Galih tidak sesuai dengan jumlah beban tanggungan dalam keluarga, sehingga kebutuhan dari setiap tanggungan tidak terpenuhui dengan baik dan akhirnya Galihpun menjadi anak yang kurang diperhatikan dalam masalah pakaian seragam sekolahnya, dan menyebabkan setiap hari pakaian Galih tidak terlihat rapi karena pakaiannya yang sering dekil dan kusut, bahkan menurut pengakuan Galihpun pakaian ia sering dicuci oleh Galih sendiri.

E.     Dampak yang Timbul
Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan di atas, maka dampak yang timbul dari diri Galih yaitu :
1.    Prestasi Kurang
Dengan malasnya belajar Galih di kelas bertasinya kurang, bahkan kata wali kelasnya apabila sedang proses belajar di kelas Galih sering tidak memperhatikan, cuek terhadap pelajaran. Sehingga dia prestasinya berada di bawah dibandingan dengan teman-teman yang lainnya.
2.    Penampilan Tidak Rapi
Akibat dari rendahnya ekonomi keluarga, penampilan Galih dan seragam yang digunakan sehari-hari ke sekolah sangat tidak terurus sekali, bahkan kelihatan tidak rapi dan kurang bersih, dan ternyata memang benar ketika dia diwawancarai ternyata pakaian seragam galih tidak pernah dicuci oleh ibunya akibat kesibukan kerja mencari nafkah, jadi ibunya tidak sempat mengurusi pakaian galih, dan akhirnya dia yang nyuci bajunya sendiri.
3.    Pendiam Tidak Ada Motivasi Dalam Belajar
Akibat kurang perhatian orang tua, galih menjadi seorang pendiam, dan tidak ada motivasi dalam belajar, setiap kali dia belajar dia terlihat leha-leha dan tidak serius, bahkan kata wali kelasnya ketika dia diberi PR tidak pernah mengerjakan, dan ternyata ketika diwawancarai Galih di rumahnya tidak pernah diajarkan oleh ibunya, bahkan ditanya ada PR  juga tidak pernah kata dia.
4.    Sering Bolos Sekolah
Akibat dari kurangnya motivasi untuk belajar menimbulkan Galih sering bolos sekolah, adakalanya  dia berangkat sekolah hanya diam saja dikelas tidak mengikuti pembelajaran dengan baik di dalam kelasnya.
F.     Solusi Oleh Guru
Solusi yang diberikan oleh guru untuk Galih yaitu diberikannya bantuan untuk siswa kurang mampu dari sekolah, harus diberi perhatian lebih khususnya oleh orang tuanya sendiri,dan Galih harus lebih terbuka kepada orang lain.
G.    Solusi Oleh Anak
Solusi dari saya yang melakukan pengamatan terhadap Galih yaitu agar diberi perhatian lebih dan kasih sayang juga dari orang-orang terdekatnya, baik orang tua apabila di rumah, guru dan teman-teman yang lainnya saat berada disekolah, bahkan lebih dirangkul lagi jangan sampai dibiarkan. Berikan dia motivasi-motivasi supaya dia tidak malas dalam belajar.
Namun dalam kasus ini menyangkut dengan kemalasan belajar Galih maka guru atau wali kelaslah yang harus sangat berperan untuk perubahan Galih.Agar tidak malas dan termotivasi dalam belajar, dan mengenai  masalah ekonomi karena rendahnya ekonomi dalam keluarga apabila ada bantuan-bantuan dari pemerintah agar orang tua tidak terlalu berat utuk menaggung bebannya, sehingga diharapkan orang tua yang tidak sibuk akan lebih memperhatikan seorang anaknya bahkan memberikan motivasi-motivasi kepada anaknya supaya tidak malas, dan menjadi anak yang pintar dan berguana untuk kehidupannya nanti.

   
                 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN



A.    Kesimpulan
Sekolah Dasar merupakan salah satu tahap pendidikan yang harus dilalui oleh setiap individu normal yang menjalani kehidupan di dunia ini. Tetapi, tidak semua anak dapat melaluinya dengan lurus tanpa adanya hambatan sedikitpun. Setiap anak pasti memilki masalah tersendiri dalam menjalani kehidupan di sekolahnya. Anak berperilaku bermasalah yang salah satunya adalah bersikap malas karena tidak adanya motivasi dan perhatian dari orang yang ada disekelilingnya merupakan salah satu masalah yang dihadapi anak di Sekolah Dasar. Anak berperilaku bermasalah tidak semata – mata terjadi tanpa adanya faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, tentunya akan ada yang melatarbelakangi masalah tersebut.
Observasi dan analisis yang dilakukan di SD Negeri Sukarindik 1 ini mengungkapkan fakta di lapangan secara nyata. Bahwa untuk menghadapi anak yang berperilaku bermasalah itu tidaklah mudah, karena faktor yang melatarbelakanginyapun sangatlah kompleks, mulai dari faktor dari anak itu sendiri, faktor dari orang tua, dan lemahnya ekonomi. Oleh sebab itu, kita harus menguasai teknik – teknik bimbingan yang harus disesuaikan dengan masalah serta faktor yang melatar belakangi masalah yang dihadapi, agar program bimbingan yang diberikan dapat tepat sasaran dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi.
B.     Saran
10
Sebagai calon pendidik kita harus terus memupuk dan melatih diri kita untuk mengatatasi permasalahan yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Semoga observasi yang kita lakukan di Sekolah Dasar dapat kita jadikan sebagai gambaran dan cermin bagi kita untuk menghadapi dunia pendidikan yang sesungguhnya, agar kita siap sedia serta menyiapkan berbagai pengetahuan serta pengalaman untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Kepada pihak orang tua juga bahwa sesibuk apapun itu, anak tetap perlu kasih saying dan perhatian dari orang tuanya jangan sampai anak dihadapkan dengan masalah selama masa kecilnya itu dan menyebabkan dengan kurangnya kasih saying dan motivasi anak menjadi malas belajar dan tidak mempunyai prestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar