Pengertian Lingkungan Kerja
Setiap organisasi, pada umumnya baik
yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan
lingkungan dimana organisasi atau perusahaan tersebut berada. Lingkungan itu
sendiri mengalami perubahan-parubahan sehingga, organisasi atau perusahaan yang
bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan. Sebaliknya, organisasi akan mengalami masa kehancuran
apabila organisasi tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan
lingkungan disekitarnya.
Menurut George R. Terry (2006:23) lingkungan kerja dapat
diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi atau perusahaan.
Pengertian lain tentang lingkungan kerja diungkapkan oleh Amirulah Haris
Budiyono (2004:51) bahwa lingkungan kerja merujuk pada lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan yang berada didalam maupun diluar organisasi tersebut dan
secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi itu.
Selanjutnya menurut Fautisno Cardoso Gomes (2003:25)
lingkungan kerja adalah proses kerja dimana lingkungan saling berinteraksi
menurut pola tertentu, dan masing-masing memiliki karakteristik dan/atau
nilai-nilai tertentu mengenai organisasi yang tidak akan lepas dari pada
lingkungan dimana organisasi itu berada, dan manusianya yang merupakan sentrum
segalanya.
Sesuai
dengan pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja adalah komponen-komponen yang merujuk pada lembaga atau
kekuatan yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung menurut pola tertentu
mengenai organisasi atau perusahaan yang tidak akan lepas dari pada
lingkungan dimana organisasi atau peruasahaan itu berada.
Kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dilakukan
oleh segenap sumber daya manusia dalam organisasi, baik unsur pimpinan maupun
pekerja. Banyak sekali Faktor yang dapat mempengaruhi sumber daya manusia dalam
menjalankan kinerjanya sehingga tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dapat
berubah.
Menurut Wibowo (2007:65) lingkugan kerja yang bisa
memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu:
1. Lingkungan Internal
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja atau prestasi
kerja karyawan. Karyawan akan bekerja dengan produktif atau tidak tergantung
pada kondisi pekerjaan yang secara langsung ataupun tidak langsung akan
berdampak pada kelangsungan perusahaan. Menurut Wibowo (2007:65) lingkungan
interal adalah komponen-komponen yang ada dalam lingkup organisasi atau
perusahaan. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan internal, yaitu:
a.
Kompetensi
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap pekerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Terdapat 5 (lima) tipe karakteristik kompetensi, yaitu
sebagai berikut:
1. Motif
adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang menyebabkan
tindakan.
2. Sifat
adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau
informasi.
3. Konsep
diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang.
4. Pengetahuan
adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik.
5. Keterampilan
adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu.
b. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak mnyenangkan dimana para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif ataupun negatif
karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan
kerjanya. Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja,
semangat kerja, keluhan-keluhan, dan masalah-masalah lainnya. Dengan demikian
hubungan kepuasan kerja akan mengarahkan kepelaksanaan kerja lebih baik, atau
sebaliknya, prestasi kerja menimbulkan kepuasan.
c.
Stress
Karyawan
Berbagai bentuk kekuatiran dan masalah selalu dihadapi para
karawan. Sterss adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berfikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam
kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri
karyawan berkembang berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu
pelaksanaan kerja mereka. Gejala-gejala ini menyangkut baik kesehatan phisik
maupun kesehatan mental.
Hampir setiap kondisi pekerjaan bisa menyebabkan stress tergantung pada reaksi
karyawan. Bagaimanapun juga, ada sejumlah kondisi kerja yang sering menyebabkan
stress bagi para karyawan. Diantara kondisi-kondisi kerja tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Beban
kerja berlebihan
2. Tekanan
atau desakan waktu
3. Umpan
balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai
4. Wewenang
yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggungjawab
5. Kemenduaan
peranan
6. Frustasi
7. Konflik
antar pribadi dan atau antar kelompok
8. Perbedaan
antar nilai-nilai perusahaan dan karyawan
9. Berbagai
bentuk perubahan, dan lain-lain.
d.
Kompensasi
Faktor yang paling signifikan yang mempengaruhi kinerja karyawan serta kepuasan
kerja karyawan adalah kompensasi atau upah. Upah merupakan pengganti atau jasa
yang diberikan kepada karyawan. Adapun faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya didalam pemberian kompensasi atau upah adalah:
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja,
2. Organisasi
tenaga kerja/buruh,
3. Kemampuan
perusahaan untuk membayar,
4. Keadilan
dan kelayakan,
5. Produktivitas,
6. Biaya
hidup, dan
7. Pemerintah.
2. Lingkungan Eksternal
Organisasi atau perusahaan seharusnya tidak hanya memusatkan
perhatiannya pada lingkungan internal organisasai, tetapi perlu juga menyadari
pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap kinerja karyawan yang akan
berdampak pada organisasi yang dikelolanya. Menurut Wibowo (2007:70) lingkungan
eksernal adalah komponen-komponen yang ada diluar organisasi atau perusahaan.
Bagaimanapun juga, lingkungan eksternal pada saat sekarang ini sangat
bergejolak, perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya sangat dinamis dan
kadang-kadang pengaruhnya tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu. Karenanya manajemen
dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dari
lingkungan eksternal yaitu:
1. Sektor Sosial Ekonomi
Setiap segi sosial ekonomi dapat membantu atau menghambat
upaya mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan
strategi. Nilai-nilai ini terwujud kedalam perubahan gaya hidup yang
mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan
berhubungan dengan karyawannya serta interaksi karyawan terhadap pekerjaannya.
Adapun Faktor-faktor sosial ekonimi, yaitu:
a. Masalah
keluarga
b. Masalah
kesehatan (kondisi phisik)
c. Masalah
finansial
d. Perubahan-perubahan
disekitar tempat tinggal atau tekanan sosial
e. Kesempatan
untuk pengembangan karier
f. Masalah-masalah
pribadi lainnya, dan lain-lain.
2. Sektor
Teknologi
Disamping sektor sosial ekonomi, perubahan teknologi dapat
memberi peluang besar untuk menigkatkan hasil, tujuan, atau mengancam kedudukan
perusahaan karena akan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung
terhadap karyawan.
3. Sektor
Pemerintah
Falsafah pemerintah dalam hubugannya dengan perusahaan dapat
berubah-ubah sewaktu-waktu. Ini merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
oleh perusahaan. Tindakan pemerintah dapat memperbesar peluang atau
hambatan usaha atau adakalanya keduanya bersamaan. Disamping mendorong dan
membantu, pemerintah juga menciptakan ancaman, ini berarti mempengaruhi
kelangsungan hidup dan keuntungan perusahaan. Dengan adanya peraturan
pemerintah, maka akan berdampak pada perusahaan dan akan berimbas pada kinerja
karyawan yang secara keseluruhan akan berinteraksi secara langsung maupun tidak
langsug.
4. Pesaing
Pesaing merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup suatu
perusahaan. Kondisi persaingan yang begitu ketat akan mempengaruhi keadaan
suatu perusahaan, dengan demikian kinerja karyawan sangatlah penting dan
dituntut sebagai masukan atau hasil kerja yang lebih baik sehingga perusahaan
dapat menghadapi kondisi yang seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar