Pages - Menu

Senin, 17 Februari 2014

CONTOH DESKRIPSI MATERI PERKULIAHAN KE-1



DESKRIPSI MATERI PERKULIAHAN KE-1
MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA SD
Dosen Pengampu: Dr. Nana Supriana, M. Ed

Oleh:
Neni Setiawati
NIM: 1302390
Sebagai guru Sekolah Dasar, saya sama seperti sebagian besar orang yang  mempunyai  anggapan bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pelajaran yang bersifat hafalan, banyak teori, kurang diminati, sehingga dalam pembelajarannya pun cenderung bosan, mudah mengantuk, tidak antusias dan terkadang menomorduakan IPS dari pembelajaran lainnya. Hal tersebut berpengaruh terhadap peran guru. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran, jika dari awalnya sudah memilki asumsi kurang baik terhadap pelajaran IPS, maka pembelajaran pun mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi tidak akan  dilaksanakan secara maksimal. Keadaan ini ditambah dengan tidak dimasukkannya IPS ke dalam mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Sehingga pelajaran IPS mendapat label pelajaran yang kurang menarik.
Anggapan saya yang kurang baik sebagaimana disebutkan di atas, mulai  terkikis pada pertemuan  ke-1 Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia SD. Dari materi kuliah ke-1 saya mendapatkan gambaran umum tentang materi perkuliahan. Diantaranya masalah sosial yang berkaitan dengan keterampilan sosial yang dialami anak usia SD. Penyebab adanya masalah sosial pada anak usia SD adalah tidak dimilikinya keterampilan sosial. Keterampilan sosial erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter sebenarnya tidak perlu dibelajarkan secara terpisah, karena sudah terintegrasi dalam pembelajaran apabila guru yang menjadi fasilitator memahami tentang pedagogik. Pendidikan karakter erat kaitannya dengan contoh atau teladan yang dilakukan oleh guru sehingga dapat menginspirasi perilaku siswa. Contohnya jika guru mampu bersikap bijak tidak cepat marah ketika mengatasi masalah di kelas, siswa pun akan belajar banyak dari sikap guru tersebut.
Keterampilan sosial anak SD tidak hanya bisa dicontohkan oleh guru dalam perilakunya sehari-hari, tetapi bisa juga dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran tertentu, misal pendekatan role playing. Pada pembelajaran tersebut siswa dapat mengidentifikasi suatu masalah dan memerankan perilaku baik dan tidak baik, sehingga mendapatkan pengetahuan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan sosial ada kaitannya dengan kecerdasan yang dimiliki manusia, yaitu:
1.  Kecerdasan intelektual (IQ)
2.  Kecerdasan emosional (EQ)
3.  Kecerdasan spiritual (SQ)
4.  Kecerdasan ekologis atau kecerdasan alam tempat ia tinggal.
Kaitan keempat kecerdasan tersebut dengan keterampilan sosial dapat kita lihat salah satunya dalam kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Kognitifnya dapat memprediksi akibat buruk bila membuang sampah sembarangan, emosinya bisa mengendalikan untuk terbiasa melakukan hal baik (membuang sampah pada tempatnya), spiritualnya selalu sadar bahwa sebagai manusia dilarang berbuat kerusakan di muka bumi, dan secara ekologis telah mampu mencintai lingkungan.
Dari penjelasan itu, saya mendapatkan pengetahuan bahwa pelajaran IPS di SD tidak hanya mempelajari interaksi manusia dengan manusia saja, tetapi manusia dengan berbagai aspek yang terlibat dalam kehidupannya. Sehingga manusia harus memiliki keterampilan sosial yang baik agar dapat mengatasi masalah sosial yang timbul. Keterampilan sosial harus dikembangkan pada tingkat pendidikan dasar karena akan menjadi landasan bagi keterampilan sosial selanjutnya.
Sebagai guru di Sekolah Dasar saya harus bisa menjadikan pelajaran IPS  sebagai pelajaran yang menarik sehingga diminati siswa. Dengan demikian siswa akan memiliki keterampilan sosial sebagai bekal dalam menjalani kehidupannya. Namun sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, anak usia SD tidak hanya memperoleh pendidikan di sekolah saja, tetapi sebagian besar waktu mereka berada di lingkungan keluarga. Alangkah baiknya jika pada mata kuliah ini, ada materi yang menjelaskan tentang pola-pola komunikasi antara guru dan orang tua sehingga memiliki keselarasan dalam pendidikan karakter anak yang menjadi modal utama bagi terbentuknya keterampilan sosial.
Harapan saya sebagai guru di SD berkenaan dengan hal di atas, harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas sebagai pendidik, salah satunya melalui mata kuliah Pengembangan Keterampilan Sosial Anak Usia SD.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar