MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING
TENTANG KEGIATAN EKONOMI PADA PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas
IV SDN Pengadilan 1 Jalan Tarumanagara No 16 Kel Empangsari Kec. Tawang
Kota Tasikmalaya)
Neni Rikmawati, Rustono WS, Dindin Abdul Muiz, L.
Abstrak
Metode merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir, disajikan secara khas oleh
guru, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Maka dilakukan
penelitian penggunaan metode Problem
Solving dengan tujuan meningkatkan Hasil belajar. Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima
pengalaman belajarnya. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Pengadilan1 Kota Tasikmalaya dengan jumlah
siswa 25 orang. model penelitian
yang digunakan PTK. Data dikumpulkan dengan menggunakan intrumen berupa lembar
observasi RPP, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Perolehan hasil
belajar menujukan adanya peningkatan dengan perolehan pada siklus 1 sebesar 72
dana siklus 2 sebesar 83.
Kata Kunci:
Hasil Belajar, metode Problem Solving
.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi (KTSP:575) menyangkut
pembelajaran IPS adalah “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungan, 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir
logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan
dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan, 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global, hal ini tercantum
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”
Menurut pendapat Wena, (2009:52-53) “Pemecahan Masalah (Problem Solving) dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan
kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi
situasi yang baru Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa
dan masa depannya. Suharsono (dalam) mengatakan bahwa para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan
pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang
studi dan disiplin ilmu yang diajarkan.
Berdasarkan pemaparan mengenai
pembelajaran IPS di kelas IV yang menyangkut kegiatan ekonomi di masyarakat
belum mencapai hasil yang diharapakan. Oleh karena itu peneliti beranggapan
dengan menggunakan metode problem solving
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian pada pembelajaran IPS mengenai materi kegiatan ekonomi
dengan menggunakan metode problem solving
. dengan judul : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Problem Solving tentang Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN Pengadilan 1 Jalan Tarumanagara No 16 Kel Empangsari Kec. Tawang
Kota Tasikmalaya).
Permasalahan dalam penelitian ini yaittu Apakah dengan menggunakan metode problem solving pada pembelajaran IPS tentang Kegiatan
Ekonomi kelas IV SDN Pengadilan 1 dapat meningkatkan hasil belajar siswa?tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan Umum Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi
kegiatan ekonomi menggunakan
metode problem solving di SDN pengadilan 1. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka hipotesis
tindakan penelitian dapat dirumuskan adalah pada pembelajaran
IPS jika guru dapat merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran secara optimal melalui metode problem solving, maka pemahaman
siswa tentang kegiatan ekonomi pada pembelajaran IPS SDN Pengadilan 1 Jalan
Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan.
KAJIAN PUSTAKA
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa
dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Menurut Tim Dosen
Pengajar IPS, (2006). “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang mengajarkan pada siswa SD/MI supaya kelak mengenal fenomena alam
dan fenomena sosial, mulai dari lingkungan yang dekat sampai kepada lingkungan
yang lebih jauh”
Kegiatan ekonomi
Kegiatan ekonomi ialah kegiatan yang dilakukan
manusia untuk memperoleh barang dan jasa. Dapat pula dikatakan, kegiatan
ekonomi adalah kegiatan manusia untuk mencapai kemakmuran. Ada tiga macam
kegiatan ekonomi. Ketiga macam kegiatan ekonomi itu ialah : produksi, konsumsi
dan distribusi.
a. Produksi
tjiptono (2008:283.) mengemukakan “Produksi adalah mengubah barang
agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi
merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda
yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran”
b. Konsumsi Hananto tjiptono
(2008:284) : “Konsumsi adalah bagian dari penghasilan yang dipergunakan untuk
membeli barang-barang atau jasa-jasa guna memenuhi hidup sedangkan Konsumsi
adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang maupun jasa
untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.
c. Distribusi Menurut
tjiptono (2008:285) mengemukakan. “Distribusi adalah sebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperluas
(jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan”
Metode pembelajaran
Metode pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau ketrampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru kelas.
Dalam metode pembelajaran terdapat metode pencapaian kompetensi siswa dengan metode,
metode dan teknik pembelajaran. (Suyatno, 2009:51)
Metode Problem Solving
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan
sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu
dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir,
dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau
kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang
baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu
tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk
memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. (Slameto, 1990 : 139)
Menurut
Djamarah (2006:92) mengemukakan bahwa : “Langkah-langkah dalam metode problem
solving Adalah 1) Adanya masalah
yang jelas untuk dipecahkan 2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut 3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut Menguji jawaban sementara tersebut dan 4) Menarik kesimpulan”.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Metode penelitian Tindakan kelas yang merupakan suatu
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris dan sistematis. Hamidi (2007:6) mengemukakan Penelitian
merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin
dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Menurut Suharsimi, (
2006:74) proses tindakan penelitian mencakup : (1) membuat rencana tindakan,
(2) melaksanakan tindakan, (3) mengadakan pemantauan/observasi, (4) memberikan
refleksi dan evaluasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang
diharapkan kemudian direvisi untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya
Subjek dalam
penelitian ini adalah guru dan Siswa kelas IV SDN Pengadilan 1 Jalan
Tarumanagara No
16 Kel Empangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dengan peserta
didik sebanyak 25 orang terdiri dari 13 orang perempuan dan 12 laki-laki yang
jadikan sebagai Subjek penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah siswa dan guru pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mengenai materi kegiatan ekonomi dengan menggunakan metode problem solving. Dalam melakukan
penelitian, guru sebagai peneliti utama dibantu oleh seorang personil sebagai
observer dan mitra dalam melakukan penelitian. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 2
siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari kamis 11 April 2013, siklus ke-2
dilaksanakan pada hari Kamis, 18 April 2010, 0. PTK ini dilaksanakan dengan
diawali tahap perencanaan yaitu mempersiapkan RPP dan LKS, menyediakan lembar
observasi, soal evaluasi. Tahap pelaksanaan dan observasi terdiri dari
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir serta guru mitra melakukan observasi dengan
menggunakan lembar observasi.
Tahap refleksi dilakukan dengan mengumpulkan data hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes
siswa. Data-data tersebut dianalisis kemudian didiskusikan bersama guru mitra
mengenai kekurangan-kekurangan
serta tindakan perbaikan selanjutnya.
Teknik pengumpulan
data analisis data dalam penelitian ini adalah observasi, lembar kerja siswa, teknik analisis data. Teknik analisis data hasil penelitian
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, prosesnya
antara lain :1) Data
yang diperoleh dikategorikan dan diklasifikasikan berdasarkan analisis yang
nyata, logis dan mudah dipahami, sehingga dapat memberikan penjelasan terhadap
hasil penelitian; 2) Hasil pelaksanaan tindakan dapat tergambarkan dari hasil evaluasi
pembelajaran pada setiap akhir siklus, kemudian hasil evaluasi pembelajaran
tersebut dinilai sesuai dengan instrumen penelitian yang telah direncanakan dan
ditetapkan.; 3) Hasil
evaluasi pembelajaran siswa tersebut dianalisis dengan memperhatikan pencapaian
target pada setiap aspek yang dinilai sesuai dengan indikatornya. Hasil
analisis tersebut data digunakan untuk melihat tingkat perkembangan siswa pada saat
pembelajaran, melalui hasil evaluasi pembelajaran pada setiap akhir siklus maka
pelaksanaan tindakan dari penelitian selanjutnya hasil tersebut digunakan untuk
menjawab rumusan masalah dan tujuan pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini.
Adapun instrumen dalam penelitian ini antara lain lembar untuk observasi,
perencanaan pembelajaran, lembar observasi kinerja siswa, kinerja guru dalam
pembelajaran.
Kriteria Keberhasilan
dalam penelitian dikatakan berhasil apabila pada akhir penelitian siswa dapat mencapai batas Kriteria
Ketuntasan minimal belajar yang telah ditetapkan pada KKM kelas yaitu batas
minimal 75.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan adalah: 1) Bagi guru. Guru mampu
menunjukan aktivitas sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Kemampuan guru dinyatakan berhasil jika mencapai rata-rata 75%.; 1) Bagi
siswa, yang mencakup a) Keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS memadai apabila mencapai rata-rata 75%. dan
b) Penguasaan siswa terhadap materi masalah social
melalui metode penerapan problem solving
dikatakan berhasil jika mencapai 75 %, hal
tersebut ditunjukan oleh nilai yang dicapai siswa dalam ters tulis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi di kelas IV SDN Pengadilan ditemukan
bahwa siswa merasa kesulitan dalam mengajukan dugaan dan argumen pada materi kegiatan ekonomi. Siswa cenderung belum memahami dan mengetahui kegiatan
ekonomi padahal dalam kegiatan sehari-hari
tanpa disadari siswa telah melakukannya.
Berdasarkan hasil tes awal, hanya terdapat 5 orang siswa yang mendapat nilai dengan mencapai KKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih rendah.
Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran akan dilaksanakan selama 2
siklus dengan materi kegitan ekonomi. Siklus ke-1 dan 2 dilaksanakan selama 2
jam pelajaran, sedangkan. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dipersiapkan berdasarkan kurikulum 2006 serta
dibuat sesuai dengan aturan pembuatan RPP.
Kegiatan awal dilaksanakan dengan membuka
pelajaran, membangkitkan motivasi, apersepsi serta menyampaikan tujuan dan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan inti dilaksanakan sesuai dengan
fase-fase investigasi yaitu fase pemberian materi mengenai kegiatan ekonomi dilanjutkan dengan sikap guru memberikan stimulus kepada peserta didik
mengenai bentuk kegiatan ekonomi dalam pelaksanaanya guru melibatkan peserta
didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, Setelah itu guru
memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi dan menyelesaikan bentuk permasalahan yang
telah diberikan yang diberikan guru untuk dipecahkan secara individu
Stelah selesai kemudian siswa dapat
menunjukkan dan menyebutkan macam-macam kegiatan ekonomi.
Kegiatan akhir dilaksanakan dengan guru memberikan
penguatan materi, mengambil kesimpulan dan tes akhir.
Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pelaksanaan pembelajaran siklus 1,
dan 2 berjalan dengan baik disertai kekurangan-kekurangan di tiap siklus yang
diperbaiki di siklus selanjutnya. Pelaksanaan pembelajaran secara umum adalah guru
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran investigasi, siswa berkelompok untuk
berinvestigasi menggunakan LKS, siswa mengerjakan soal tes akhir.
Hasil Pelaksanaan
Kemampuan guru dalam merancang RPP,
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving mengalami peningkatan
setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
1
Rekapitulasi
Hasil Penelitian Setiap Siklus
No
|
Aspek Penilaian
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1
|
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
|
89%
|
97%
|
2
|
Kemampuan guru
|
92%
|
98%
|
3
|
Aktivitas Siswa
|
69%
|
93%
|
Kemampuan siswa pada siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel
2
Rekapitulasi
Hasil Penelitian Setiap Siklus
No
|
Siswa
|
Nilai
|
|
|
|
siklus ke-1
|
siklus ke-2
|
1
|
S1
|
70
|
80
|
2
|
S2
|
50
|
60
|
3
|
S3
|
70
|
80
|
4
|
S4
|
90
|
100
|
5
|
S5
|
60
|
80
|
6
|
S6
|
80
|
90
|
7
|
S7
|
60
|
70
|
8
|
S8
|
90
|
100
|
9
|
S9
|
60
|
80
|
10
|
S10
|
60
|
80
|
11
|
S11
|
60
|
70
|
12
|
S12
|
80
|
90
|
13
|
S13
|
90
|
100
|
14
|
S14
|
60
|
80
|
15
|
S15
|
80
|
80
|
16
|
S16
|
80
|
80
|
17
|
S17
|
60
|
70
|
18
|
S18
|
90
|
100
|
19
|
S19
|
60
|
70
|
20
|
S20
|
70
|
80
|
21
|
S21
|
80
|
80
|
22
|
S22
|
60
|
80
|
23
|
S23
|
60
|
80
|
24
|
S24
|
80
|
90
|
25
|
S25
|
90
|
100
|
jumlah
|
1790
|
2070
|
|
nilai rata-rata
|
72
|
83
|
|
Presentase
|
72%
|
83%
|
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulan bahwa perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode problem solving pada materi kegiatan ekonomi sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi kegiatan
ekonomi dengan menggunakan metode problem
solving pada pembelajaran IPS mengenai materi pada materi kegiatan ekonomi
di sekolah dasar mengalami peningkatan pada tiap siklusnya mengalami perbaikan.
Hal itu terbukti dengan meningkatnya persentase kemampuan guru dalam membuat
RPP tersebut, pada siklus ke-1 mencapai rata-rata 89 % dengan kategori baik, sedangakan pada siklus ke-2 mencapai
rata-rata 97 % dengan kategori
sangat baik. Dengan melihat perbaikan pada perolehan tersebut maka kenaikan
perolehan dari seiklus 1 ke siklus 2 sebesar 8%.
Berdasarkan hasil dari tindakan
penelitian yang telah dilakukan mengenai kemampuan guru dalam proses
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 siklus mengalami perbaikan.
Adapun perolehan hasil nilai rata-rata pada siklus ke-1 sebesar 92% dan
perolehan nilai rata-rata pada siklus ke-2 sebesar 98. Melihat dari perolehan
tersebut, perolehan nilai rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami
kenaikan sebesar 6%. Mengenai kativitas siswa dalam proses pelaksanaan
pembelajaran, pengembangan motivasi siswa dalam proses pembelajaran dngan maneggunakan metode problem solving ternyata sudah baik hal ini dilihat dari
perolehan nilai rata-rata pada setiap siklusnya. Perolehan nilai rata-rata
mengenai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada tiap siklusnya ternyata
mengalami perbaikan, dengan perolehan nilai rata-rata pada siklus ke-1 sebesar
69% dana perolehan nilai rata-rata pada sklsus ke-2 mengalami perbaikan sebesar
93%. Melihat
perolehan nilai rata-rata tiap siklusnya menunjukan adanya kenaikan perolehan dari siklus 1 ke siklus 2,
dengan kenaikan sebesar 11%.
Adapun
perolehan nilai sebelum dilakukan tindakan hanya sebesar 57, perolehan tersbut
menunjukan bahwa perolehan tersebut masih kurang karena masih dibawah KKM yang
ditentukan sebesar 75. Kemudian dilakukan tindakan perbaikan, yaitu pemebelajaran dengan
menggunakan metode problem solving.
Ternyata setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut
berdampak pada perolehan nilai hasil belajar siswa. Adapun perolehan nilai
hasil belajar siswa yang meningkat dengan perolehan nilai pada siklus ke-1
sebesar 72, akan tetapi perolehan tersebut belum dikatakan berhasil, karena
masih di bawah KKM yang ditentukan sebesar 75, kemudian dilakukan perbaikan
pada siklus ke-2. Ternyata setelah dilakukan perbaikan pada tindakan siklus ke-2
ternyata mengalami perbaikan, dengan perolehan nilai sebesar 83 dana dikatakan
berhasil, karena sudah mencapai bahkan melewati KKM yang ditentukan sebesar 83.
Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006)
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Depdiknas. (2006). Standar
Kompetensi Dasar KTSP 2006. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Drs. Syaiful Bahri dan drs. Aswanzein. (1995) Strategi
Belajar Mengajar. Banjarmasin : Rineka Cipta.
Hamidi. (2007) Metode Penelitian dan Teori
Komunikasi. Malang: PT. penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang
Wena, Made (2009). Strategi pembelajarn inovatif Kontemporer.
Jakarta : Bumi Aksara.
Suyatno (2009) Menjelajah
Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka : Sidoarjo
Slameto. (1990 ) Belajar dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta
Tim Dosen Pengajar IPS. (2006). Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.
Tjiptono (2008) Pemasaran Jasa. Malang : Penerbit Bayu
Media Publishing
Wena, Made (2009). Strategi Pembelajarn Inovatif Kontemporer.
Jakarta : Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar