Kerusakan Yang Diakibatkan Zina[1]
Zina merupakan kerusakan besar,
keburukan nyata, dan pengaruhnya begitu besar yang mengakibatkan
berbagai kerusakan, baik terhadap orang yang melakukan maupun terhadap
masyarakat secara umum.
Mengingat perbuatan zina ini sudah
sering terjadi, demikian juga penyebabnya pun sudah tersebar
dimana-mana, maka berikut ini kami akan berusaha menghadirkan beberapa
dampak negatif dari perbuatan kotor ini, serta berbagai kemudharatan dan
kerusakan yang diakibatkannya.
1. Dalam perbuatan zina
tekumpul semua jenis keburukan, seperti lemahnya agama, hilangnya
ketakwaan, hancurnya kesopanan, lenyapnya rasa cemburu, dan terkuburnya
akhlak terpuji.
2. Perbuatan zina dapat membunuh rasa malu sehingga menjadikan seseorang tebal muka atau tidak tahu malu.
3. Perbuatan zina
mempengaruhi keceriaan wajah sehingga menjadikannya kusam, kelam, dan
tampak layu bagaikan orang yang mengalami kesedihan mendalam. Di
samping itu, zina dapat memicu kebencian yang bisa disaksikan oleh
orang yang melihatnya.
4. Perbuatan zina mengakibatkan kegelapan dan hilangnya cahaya hati.
5. Perbuatan zina
menjatuhkan bahkan menghilangkan harga diri pelakunya, menjatuhkan
derajatnya di hadapan sang Pencipta dan seluruh makhluk-Nya, serta
menghilangkan sebutan hamba yang berbakti, ’afif (pemelihara
kehormatan diri), dan orang yang adil. Bahkan sebaliknya, orang banyak
akan menjulukinya sebagai hamba yang jahat, fasik, pelacur, dan
pengkhianat.
6. Sifat liar yang
dicampakkan Allah ke dalam hati pezina merupakan teman akrab yang
tampak jelas pada wajah pelakunya. Pada wajah orang yang ‘afif
akan terlihat keceriaan, pada hatinya terdapat keramahan, dan semua
yang duduk bersamanya akan merasa senang, sedangkan pada wajah pezina
malah terlihat sebaliknya.
7. Orang akan melihat
seorang pezina dengan pandangan yang meragukan, penuh dengan khianat.
Tidak ada seorang pun yang akan percaya tentang kehormatan yang
diraihnya dan anak yang dimilikinya.
8. Bau busuk yang
keluar dari tubuh seorang pezina dapat dicium oleh setiap orang yang
berhati bersih dan selamat. Bau busuk tersebut berhembus dari mulut dan
badannya.
9. Perbuatan zina akan
mengakibatkan hati yang sempit dan perasaan tertindas. Para pezina akan
diperlakukan dengan perlakuan yang tidak sesuai dengan keinginan
mereka. Siapa saja yang menginginkan kenikmatan hidup dengan
keindahannya, tetapi ia meraihnya dengan cara bermaksiat kepada Allah,
maka Allah pasti akan mengadzabnya dengan kebalikan apa yang
diinginkannya. Sesungguhnya, semua kenikmatan yang ada di sisi Allah
tidak akan bisa diraih kecuali dengan cara mentaati perintah-Nya. Allah
sama sekali tidak pernah menjadikan suatu kemaksiatan sebagai penyebab
untuk memperoleh kebaikan.
10. Orang yang melakukan
perbuatan zina berarti telah mengharamkan dirinya untuk menikmati
bidadari Surga di tempat-tempat indah dalam surga ’Adn
11. Perbuatan zina dapat
membuat orang berani memutuskan tali shilaturahim, durhaka terhadap
orang tua, menghasilkan harta yang haram, membuahkan akhlak tercela,
serta menelantarkan keluarga dan keturunan. Kadang-kadang zina dapat
menyeret pelakunya untuk melakukan pembunuhan. Bisa jadi untuk
melakukan niat jahat itu, ia bekerja sama dengan tukang sihir sehingga
menyeretnya ke dalam perbuatan syirik baik ia ketahui maupun tidak.
Sebab, perbuatan zina tidak akan sempurna kecuali dengan melakukan
kemaksiatan lain yang sebelumnya dan yang dilakukan bersamaan dengannya
sehingga akan mengakibatkan munculnya berbagai macam maksiat lainnya.
Perbuatan ini dikelilingi oleh berbagai kemaksiatan sebelum dan
sesudahnya. Maksiat inilah yang paling cepat menyeret seseorang kepada
kesengsaraan dunia dan akhirat serta merupakan penghalang yang paling
kuat untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.
12. Perbuatan zina
menghilangkan kehormatan seorang gadis dan menyelimutinya dengan
kehinaan, yang tidak hanya di tanggung seorang diri, tapi juga akan
mencemari kehormatan keluarganya. Rasa hina itu akan berpengaruh
terhadap keluarga, suami dan kerabatnya, sehingga membuat kepala-kepala
mereka tertunduk malu di tengah masyarakat.
13. Kehinaan yang
dirasakan oleh orang yang dituduh berbuat zina lebih menyayat dan lebih
kekal dibandingkan dengan kehinaan yang dirasakan oleh orang yang
dituduh berbuat kafir. Sebab jika seorang yang bertaubat dari perbuatan
kufur, justru akan dapat menghilangkan rasa hina di tengah masyarakat,
tidak meninggalkan bekas pada masyarakat yang dapat menjatuhkan
derajat orang seperti dirinya di hadapan orang yang dilahirkan dalam
keadaan Islam.
Lain halnya dengan perbuatan zina, sebab
setelah bertaubat dari perbuatan ini –walaupun pelakunya secara agama
sudah bersih dan dengan taubat itu pula adzab akhirat yang akan
diterimanya sudah terangkat- masih meninggalkan bekas yang sangat
mendalam di dalam hati, harga dirinya di mata masyarakat yang tidak
pernah melakukan perbuatan tersebut jadi berkurang sesuai dengan kadar
perbuatan zina yang ia lakukan.
Lihatlah seorang wanita yang disebut
sebagai pezina, bagaimana kaum pria menjauh dan tidak mau menikahinya
walaupun ia telah bertaubat. Demi menghindari aib yang dahulu telah
mencoreng harga dirinya, mereka pun lebih mengutamakan menikah dengan
wanita kafir yang sudah masuk Islam, daripada menikah wanita yang besar
dalam agama Islam, namun ia melakukan perbuatan zina.
16. Perbuatan zina
merupakan kejahatan moral terhadap anak. Perbuatan zina juga
menyebabkan munculnya seorang anak yang miskin kasih sayang yang bisa
mengikatnya. Selain merupakan kejahatan terhadap anak yang dilahirkan,
zina juga memaksa anak tersebut hidup hina dalam masyarakat dan
membuatnya merasa terpojok dari setiap sudut. Perasaan seperti ini
muncul sebab pada umumnya masyarakat meremehkan anak zina, nurani mereka
mengingkarinya, dan mereka tidak memandangnya dari segi kemasyarakatan
sebagai pelajaran. Apakah dosa anak ini ? hati siapakah yang begitu
tega membuatnya seperti ini ?
17. Perbuatan zina yang
dilakukan seorang pria pezina, dapat menghancurkan wanita baik-baik
yang terpelihara dan menjerumuskannya pada jurang kehancuran dan
kenistaan.
18. perbuatan zina dapat
memicu munculnya berbagai permusuhan dan mengobarkan api balas dendam
antara keluarga wanita dengan laki-laki yang menzinainya. Hal itu
disebabkan oleh api cemburu terhadap harga diri keluarga. Tatkala
seseorang melihat salah seorang pezina telah berbuat lancang terhadap
istrinya, api cemburu yang ada dalam dadanya akan membara sehingga
dapat memicu terjadinya saling bunuh dan menyebarnya peperangan. Sebab,
pencorengan terhadap harga diri seorang suami dan kerabat lainnya
dapat membuat malu dan menodai kehormatan mereka. Seandainya seorang
suami mendengar bahwa salah satu keluarganya terbunuh, niscaya kabar
itu lebih ringan baginya daripada mendengar bahwa istrinya telah
berbuat zina.
Sa’ad bin ’Ubadah radliyallahu’anhu berkata,
”Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku, tentu aka
akan memenggal lehernya dengan pedang tanpa kumaafkan”.
Kalimat itupun sampai kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, lantas beliau pun bersabda:
”Apakah kalian heran dengan kecemburuan
Sa’ad? Demi Allah, aku lebih cemburu daripada Sa’ad dan Allah lebih
cemburu daripada aku. Karena kecemburuan Allah tersebutlah, makadi
haramkan segala bentuk kekejian yang tampak maupun yang tersembunyi” (HR. Bukhori (5223) dan Muslim (2761))
Lain halnya dengan orang yang membenci
perzinaan, menjauhinya, serta tidak rela hal itu terjadi terhadap yang
lainnya. Gambaran seperti ini akan memberikannya kewibawaan dalam hati
anggota keluarganya dan akan membantu menjadikan rumahnya bersih dan
terjaga dari hal-hal buruk.
19. perbuatan zina
memberi dampak negatif terhadap kesehatan jasmani pelaku yang sulit
diobati atau disembuhkan, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup
pelakunya. Perbuatan itu akan memicu munculnya berbagai penyakit,
seperti AIDS, penyakit sifilis, penyakit herpes, penyakit kelamin, dan penyakit kotor lainnya.
Beberapa pihak telah mengklaim bahwa
penyebab terbesar mewabahnya penyakita AIDS adalah karena sex bebas
atau dengan kata lain zina. Seperti di Subang, di klaim bahwa AIDS 73%
disebabkan oleh perilaku sex bebas remaja[2], bahkan di Kupang sampai
98% penyebab mewabahnya AIDS adalah karena sex bebas[3].
20. Perbuatan zina
merupakan penyebab hancurnya suatu ummat. Sudah menjadi sunnatullah
terhadap hamba-Nya bahwa ketika perbuatan zina muncul ke permukaan
bumi, Allah azza wa jalla marah dan kemarahan-Nya pun semakin
besar sehingga pasti akan mengakibatkan terjadinya balasan berupa
bencana di atas muka bumi.
Ibnu Mas’ud Radliyallahu’anhu berkata: ”Tidaklah tampak perbuatan memakan riba dan perzinaan dalam suatu negeri, melainkan Allah mengizinkan kehancurannya.”
Ingatlah, Suatu Perbuatan Akan Dibalas Sesuai Dengan Jenis Perbuatan Tersebut[4]
Kalimat judul poin ini adalah suatu kaidah syar’iyyah dan sunnatullah yang tidak akan pernah berganti. Allah ta’ala akan membalas seseorang sesuai dengan perbuatannya.
Wahai saudaraku….apakah Anda mengira
bahwa orang yang mengumbar syahwatnya tanpa ada aturan dan tatanan akan
selamat dari adzab Allah? Tidak. Minimal ia akan mendapatkan adzab
seperti yang terkandung dalam kaidah di atas. Coba Anda dengarkan
ungkapan Imam Asy-Syafi’i rahimahullah:
Jagalah kehormatan kalian, niscaya istri-istri kalian akan terjaga dari perbuatan haram
Hindarilah segala yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim
Zina adalah hutang, Jika Engkau mengambilnya hutang
Maka, Ketahuilah bahwa tebusannya adalah anggota keluargamu
Barangsiapa berzina, akan dizinai meskipun di dalam rumahnya
Camkanlah, jika engkau termasuk orang yang berakal
Barangsiapa yang berusaha mengoyak
kehormatan orang lain, maka dimungkinkan ia akan melihat hal serupa
menimpa pada anak perempuan atau saudara perempuannya. Barangsiapa yang
tidak mempedulikan larangan-larang Allah, bisa saja (berakibat)
istrinya mengkhianatinya. Dan wanita mana saja yang melakukan hal itu,
maka dimungkinkan ia akan melihat hal serupa menimpa pada anak
perempuan atau anak keturunannya –semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkan kita semua dari segala bencana-.
Menuju Taubat Dari Perbuatan Zina[5]
Setelah kita mengetahui besarnya
kejahatan dosa zina serta pengaruhnya yang dapat menghancurkan pribadi
dan masyarakat, maka perlu sekali diperhatikan kewajiban untuk
bertaubat dari perbuatan ini. Wajib bagi mereka yang terperosok ke dalam
lembah perzinaan, yang menjadi penyebab ataupun yang membantu
terjadinya perbuatan itu, untuk segera bertaubat kepada Allah dengan
taubat sebenarnya. Berikut ini beberapa poin cara bertaubat dari
perbuatan zina:
1. Hendaklah mereka
menyesali apa yang pernah mereka lakukan dan tidak kembali lagi pada
perbuatan tersebut walaupun sangat memungkinkan.
2. Tidak harus bagi
mereka yang terperosok dalam lembah perzinaan, baik laki-laki ataupun
perempuan untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatan dosa yang
dilakukannya. Bahkan, cukup baginya dengan bertaubat kepada Allah dan
menutup aib dirinya dengan tabir Allah azza wa jalla.
3. Jika orang yang
berzina tadi masih menyimpan gambar pasangannya, rekaman suara, atau
fotonya, maka hendaklah ia melepaskan diri dari itu semua. Apabila
gambar atau rekaman suara tadi sudah diberikan kepada orang lain, maka
hendaklah ia tidak memintanya kembali dan segera menyelamatkan diri
darinya bagaimanapun caranya.
4. Apabila seorang
wanita pernah direkam atau difoto, kemudian ia khawatir masalahnya akan
tersebar, maka hendaklah ia segera bertaubat kepada Allah ta’aladan tidak menjadikan hal itu sebagai penghalang antara dirinya dengan Allah ta’ala.
Bahkan, wajib baginya bertaubat kepada Allah. Janganlah ia terpengaruh oleh ancaman dan intimidasi orang lain. Allah subhanahu wa ta’ala yang
akan mencukupi dan menguasai dirinya. Sungguh orang yang mengancamnya
hanyalah pengecut dan penakut. Orang ini akan membongkar kejelekannya
sendiri apabila menyebarkan gambar-gambar dan rekaman suara yang ada
padanya.
Lalu apakah yang akan terjadi apabila ia
melaksanakan ancaman itu? Manakah yang lebih mudah antara
terbongkarnya kejelekan di dunia yang disertai dengan taubat nasuha
ataukah terbongkarnya kejelekan di depan seluruh ummat yang menyaksikan
pada hari Kiamat sehingga setelah itu ia masuk Neraka yang merupakan
sejelek-jelek tempat?
5. Apabila perempuan
tadi khawatir aibnya akan tersebar, maka salah satu solusi yang dapat
dilakukan dalam menggapai taubat adalah meminta bantuan kepada salah
seorang keluarga laki-laki yang bisa diandalkan untuk menolongnya agar
terlepas dari kemaksiatan yang pernah dilakukannya. Mungkin saja
bantuan keluarga itu dapat berguna dan bermanfaat baginya.
Kesimpulannya,
barangsiapa yang terperosok ke dalam kubangan dosa ini hendaklah segera
bertaubat dengan sebenar-benar taubat, menyerahkan semuanya kepada
Allah, dan memutuskan hubungan dengan semua yang dapat mengingatkannya
pada perbuatan itu. Kemudian, hendaklah ia menyesali semua yang telah
dilakukannya di hadapan Rabb-nya, dengan penuh tawadlu’, merendahkan
diri, dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Semoga dengan begitu, Allah azza wa jalla berkenan menerima taubatnya, mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya, dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan.
Allah ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ لاَيَدْعُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا ءَاخَرَ وَلاَيَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلاَيَزْنُونَ وَمَن يَّفْعَلْ ذَلِكَ يَلقَ أَثَامًا {68} يُضَاعَفُ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا {69} إِلاَّ مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا {70}
”Dan orang-orang yang tidak menyembah Ilah
yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina,
barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya
pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqon: 68-70)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar