Pages - Menu

Jumat, 24 Juli 2015

Artikel

Ratakan pembangunan salah satu cara kurangi pengangguran terbuka

|
Ratakan pembangunan salah satu cara kurangi pengangguran terbuka
Dokumentasi penumpang bus membawa barang bawaannya setibanya di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (2/8). Hingga hari Jumat (1/8) kemarin jumlah pemudik di Terminal Pulogadung sudah mencapai 5784 pemudik, angka ini diprediksi akan terus bertambah hingga melebihi tahun lalu yang mencapai 7000 pemudik (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi)
... ini memang masih dalam tataran konsep. Jadi, harusnya bisa ditumbuhkan...
Jakarta (ANTARA News) - Perpindahan penduduk dari desa ke kota pasca-mudik Lebaran menjadi salah satu penyebab pengangguran terbuka di kota-kota besar di Indonesia. Menetap di kota besar --bagi urbanis ini-- diyakini menjadi salah satu pokok penting meningkatkan penghasilannya. 

Kota-kota besar, semisal Jakarta, adalah kota yang terbuka untuk semua warga negara Indonesia untuk didatangi dan berkiprah. Masalah bisa timbul jika pendatang tidak memiliki keahlian mendukung untuk bisa hidup layak di kota-kota besar itu. 

Pada sisi lain, denyut pembangunan di kota-kota kecil atau pedesaan kurang terasa, berujung pada kondisi perekonomian yang kurang menjanjikan bagi warganya. Sekedar gambaran, hidup sebagai buruh tani identik dengan hidup secara subsisten.

Jika Anda berada di perempatan jalan-jalan besar Jakarta, mudah menemui para pedagang asongan yang sekedar menawarkan tissue, air mineral, permen, dan lain sebagainya. Bahkan mereka berani berjualan di jalan tol!

"Sebetulnya ini (migrasi pasca-Lebaran) persoalan klasik, hanya saja intensitasnya semakin meningkat dan serius, dengan tujuan berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan," kata pengamat Pendidikan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Titik Handayani, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, fenomena itu terjadi sejak zaman pemerintahan Orde Baru, dimana persoalannya adalah pembangunan yang masih bias dan belum merata. Padahal Orde Baru punya "sesanti" Trilogi Pembangunan, yaitu stabilitas, pertumbuhan, dan pemerataan.

Menurut dia, menumbuhkan "gula-gula ekonomi" di daerah harus lebih banyak dilakukan, agar masyarakat daerah setempat mampu bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan ekonominya di daerah.

Handayani menambahkan, pada dasarnya, berbagai aturan dan upaya telah dilakukan pemerintah, hingga pada masa kepemimpinan mantan Presiden Susilo Yudhoyono, namun hasilnya masih belum terlalu signifikan. Yudhoyono mencoba melakukan hal yang cukup sulit dan dia membangun pondasi ke sana.

Dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, sambung Titik, diharapkan dapat melanjutkan kebijakan dan aturan-aturan tersebut, ditambah program yang juga mendukung penekanan migrasi desa-kota, yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

"Saat ini memang masih dalam tataran konsep. Jadi, harusnya bisa ditumbuhkan, karena pada era Presiden Jokowi ini ada yang namanya konektivitas antar pulau, konektivitas kementerian dan sebagainya. Semoga akan terlihat hasilnya dalam waktu dekat,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar