3.5
Jadwal Kunjungan dan Konseling pada Trimester
I, II, III
3.6.1 Pada trimester I, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan sebelum
14mingguInformasi
penting pada kunjungan ini adalah
1.Membangun hubungan saling percayaantara petugas kesehatandengan ibu hamil
2.Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi,penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4.Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapikomplikasi
5.Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahatdan sebagainya)
3.6.2 ,
disional yang merugikanPada trimester II, minimal ANC 1 kali yaitu jadwal kunjungan antaraminggu 14-28Informasi penting pada kunjungan ini
adalah
1.Membangun hubungan saling percayaantara petugas kesehatan dengan ibu hamil
2.Mendeteksi masalah dan menanganinya
3.Melakukan tindakan pencegahan seperti anemia kekurangan zat besi,penggunaan praktik tradisional yang merugikan
4.Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapikomplikasi
5.Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahatdan sebagainya)
3.7 Kebutuhan Psikologis
1. Persiapan Saudara Kandung (Sibling)
Sibling rivalry adalah rasa persaingan di antara
saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak
usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini
biasanya ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis,
menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan
terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit, dan lain-lain). Untuk mencegah Sibling rivalry ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut.
a)
Jelaskan pada anak tentang posisinya
(meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah ibu).
b)
Libatkan anak dalam mempersiapkan
kelahiran adiknya.
c)
Ajak anak untuk berkomunikasi dengan
bayi sejak masih dalam kandungan.
d)
Ajak anak untuk melihat benda-benda
yang berhubungan dengan kelahiran bayi.
2.
Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan
ungkapan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu
dihadapkan pada suatu situasi yang ia sendri mengalami ketakutan dan
kesendirian, terutama pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak disayang setelah
bayi lahir kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat agar
selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam
memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.
3.
Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami
ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga
diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan
untuk mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang dialami oleh ibu.
Kondisi psikologis yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan keluarga juga
sangat memengaruhi kelancaran proses persalinan.
4.
Persiapan Menjadi Orangtua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir
akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga.
Bagi pasangan yang baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan
banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan
memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua.
Bagi pasangan yang sudah
mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman mengasuh anak
sebelumnya. Selain persiapan mental,yang tak kalah pentingnya adalah persiapan
ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya.
5.
Dukungan dari Tenaga Kesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga
kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapan
pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat
mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan.
Posisi ini akan sangat efektif sekali lagi jika bidan dapat mengembangkan
kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan
saling percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan (
Sulistyawati ari, 2009 )
3.8 Kebutuhan Gizi dan
Nutrisi Ibu
Gizi dan Nutrisi ibu hamil
merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Resiko akan kesehatan janin yang sedang
dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan
gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil
haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya
sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja,
ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga
kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang
terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil,
khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester
kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak
berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika
kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani
hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama
kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat
besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi
makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat badannya
selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar
12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan
dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat,
makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi sebagai berikut:
Ø Kalori.
Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal
perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan
melengkapi.
Ø Asama
Folat. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan
sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan
asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan
akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak
sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami
anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan menderita spina
bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa
di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.
Ø Protein.
Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel
merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan
jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya.
Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan
tahu.
Ø Kalsium.
Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada
kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit
osteoporosis. yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus
sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi
sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10%
dari protein dan sayuran serta buahan bisa
Ø Kenapa
hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup,
maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan
produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu
memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A,
Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu,
kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Ø Vitamin
A. Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan
kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan
janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan
samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami
kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.
Ø Zat
Besi. Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah
hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan
diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi
sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau
ikan.
Ø Vitamin
C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi. Selain itu
vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C
adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan
serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak
mengandung antioksidan.
Ø Vitamin
D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan
pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu,
kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami
berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka
ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan
nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan
adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan. Tentunya
kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya.
Namun jika selama kehamilan ibu hamil mengalami
kekurangan asupan gizi.maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir
secara prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem
syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian
janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu
diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi
gizi yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang
terpenting.